Rabu, 11 September 2013

RESUME BUKU 7 KESALAHAN FATAL PENGUSAHA PEMULA




Ternyata bisnis tidak semudah membalikan telapak tangan. Bukan hanya asal action tanpa ilmu yang mendukung. Bisnis yang gagal berarti bisnis yang ada kesalahan di dalamnya. Penulis buku ini mengalami banyak kegagalan, dengan itu otomatis maka bisnis nya pun ada kesalahan di dalamnya. Tapi dari kesalahan itu penulis bisa lebih belajar banyak lagi tentang bisnis. Sehhingga bisa bangkit dari kegagalan nya, dan sedang merangkai kisah sukses nya saat ini.

Sebagai pembaca saya sangat menikmati ilmu-ilmu yang ada didalamnya, bagaimana kita sebagai calon pengusaha bisa belajar dari kesalahan senior-senior kita. Tidak usah kita sampai mempunyai pengalaman yang sama, belajar dari nya dan praktikan ilmu-ilmu yang ada dalam buku itu. Itu menjadi jalan pintas bagi kita untuk bisa lebih cepat menuju jalan yang kita inginkan.

Berikut 7 Kesalahan Fatal Pengusaha Pemula yang harus dihindari:

1.       Asal Action
Mungkin kita sering terlalu bersemangat untuk membuka bisnis, sehingga kita asal saja dalam bertindak. Yang baik itu cari ilmu nya dan bersegeralah action.

2.       Ikut-Ikutan
Karena lagi ngetrand nya suatu bisnis tertentu maka kita dengan mudahnya beranggapan bahwa jika kita menggeluti bisnis tersebut kita juga akan sama berhasilnya. Tapi tanpa kita ketahui seluk-beluk bisnis di dalamnya maka bisnis kita akan mudah tutup dengan seiring waktu.

3.       Gampang Percaya
Tidak semua orang itu sama, mungkin kita akan menjadi orang yang amanah ketika dibebankan suatu pekerjaan. Tapi siapa yang tahu hati manusia, untuk meminimalkan kerugian alangkah baiknya kita berikhtiar untuk selalu waspada.

4.       Ingin Cepat
Banyak dari kita hanya menginginkan sesuatu yang instan. Melihat orang lain sukses, ingin cepat ikut sukses. Padahal kesuksesan didapatkan dari sebuah proses, baik itu lama atau sebentar waktunya. Karena ingin cepat kita tidak fokus terhadap proses. Padahal proseslah yang penting. So, enjoy the proses.

5.       Banyak Gaya
Karena sudah merasa jadi pengusaha maka gaya hidup pun dirubah, padahal pendapatan kita belum lancar dan pasti. Mementingkan penampilan luar dari pada keadaan bisnis di dalam. Sehingga dengan mengubah gaya hidupnya akan membuat dampak pada bisnisnya yang belum stabil.

6.       Mudah Hutang
Bermental mudah hutang dan mudah bayar akan menjadi penyebab kesalahan dalam bisnis. Sebisa mungkin dalam berbisnis hindarilah hutang. Karena hutang itu wajib dibayar sedangkan bisnis belum pasti pendapatan nya.

7.       Buta Financial
Tidak mengerti apa arti dari bisnis itu sendiri, tujuan berbisnis itu untuk apa, serta komponen-komponen yang ada dalam bisnis masih belum memahami. Itu sama saja kita buta financial, jika kita ingin berbisnis seharusnya kita sudah mengerti apa saja yang diperlukan di dalamnya

Selasa, 10 September 2013

MUST READ 7KFPP



Di halaman depan buku ini tertulis bukan buku motivasi atau buku inspirasi, tapi buku intropeksi. Tapi setelah membacanya sampai tamat tetap saja saya merasa termotivasi dan terinspirasi. Kenapa tidak, karena didalamnya tanpa disadari berbagai kesalahan yang dipaparkan menjadi koreksi yang #jleb membuat mata saya melek, dan tanpa disadari kepala saya mengangguk-angguk, dan mulut saya ber ooh-ooh ria.


Hampir dari 7 kesalahan fatal yang dipaparkan kang Dewa sudah saya jalankan dengan baik sehingga terbukti bisnis saya hancur bahkan tutup dan meninggalkan hutang yang banyak. Saya berfikir kalau saja saya menemukan buku ini lebih awal maka saya bisa setidaknya meminimalisir kerugian dalam bisnis yang saya jalani. 


Salah satu penjelasan kesalahan fatal yang benar-benar membuat saya bangkrut adalah tentang mental mudah hutang dan gaya hidup. Sebelum membaca buku ini saya merasa sah-sah saja berhutang untuk bisnis dan menjalankan gaya hidup yang saya mau dengan uang saya dapatkan. Tapi ternyata itu salah fatal, buktinya sekarang bisnisnya tutup tapi hutangnya masih numpuk. Ternyata semangat berbisnis saja tidak cukup jika tidak ada ilmu nya. 


So, buat anda yang mau jadi pengusaha, atau pengusaha pemula bacalah buku ini sebagai panduan mengarungi bisnis. Danbagi pengusaha yang sudah berjalan penting baca buku ini sebagai intropeksi dalam dunia bisnis anda.

DONT MISS IT !!

TUTUP HALAMAN



Pagi hari ini saya begitu bersyukur telah mengambil keputusan yang begitu sulit rasa nya. Yaitu antara tidur pagi atau mencoba merutinkan menulis di pagi hari. Kenapa sulit? Karena tentu saja mata ini inginnya terpejam dan tubuh ini inginnya berlindung di selimut pink tebal bulu panda.

Hmm.. Tanpa saya sadari ternyata setiap saat adalah keputusan. Kita setiap detik dituntut untuk memutuskan segala sesuatu yang akan kita lakukan. Kenapa harus ada keputusan, karena dalam hidup ini terlalu banyak pilihan. Contoh ketika kita mau makan saja kita harus mengambil keputusan makan dengan apa?? Tak jarang bukan orang rumahan seperti saya bingungnya minta ampun kalo ditanya mau makan apa ntar malem?hehe. Sampai jalanan tukang dagang udah terlewati semua tetap saja banyak pertimbangan. Belum lagi kalau cari makan nya cuman sendirian. hehehe

Yaah begitulah ketika saya mengetik tulisan ini pun saya selalu dihadapkan dengan berbagai keputusan, kata apa yang akan saya pilih, tulisan dengan gaya bahasa apa yang akan saya gunakan, alur seperti apa yang akan saya terapkan, dan masih banyak lagi. Memang benar pepatah mengatakan hidup adalah pilihan tapi bagi saya hidup adalah keputusan. Semuanya akan tetap menjadi pilihan jika belum ada salah satu yang diputuskan. Dan sayangnya tidak memilihpun itu adalah keputusan. Right??


***

Jika hidup ini adalah rangkaian dari berbagai keputusan yang telah kita ambil. Kenapa termasuk saya masih merasa hidup ini tidak seperti apa yang saya harapkan? Masih banyak penggalan kenyataan yang sebenarnya tidak kita inginkan.  Lalu, setelah saya renungi ada banyak keputusan yang saya pilih dalam hidup ini yang bukan dari hati. Banyak keputusan yang saya ambil berdasarkan ekspektasi orang terhadap diri saya. Dan banyak juga keputusaan yang saya ambil di hidup ini karena ingin dinilai oleh mahluk, ingin ada kedudukan di mata manusia, atau lagi ngetrendnya keputusan yg saya ambil, bahkan  ingin ada pujian disaanaa..


jelas sekarang kenapa beberapa pencapaian yang saya lakukan itu terasa hampa, terasa kosong, walaupun pencapaian yang di dapat memukau. Karena disana tujuan keputusan saya adalah penilaian manusia dalam versi saya. Sehingga jika belum ada yang menilai apa yang saya lakukan menurut versi saya, saya merasa tidak ada kepuasan dalam apa yang saya lakukan.


So, i see.. mungkin banyak diantara kita yang masih terjebak dalam halaman kehidupan ini. Hidup kita seolah bukan milik kita. Kita tidak menjadi peran utama dalam kehidupan kita sendiri. Suudaah!! mulai sekarang rebut kembali setir itu, jalankan apa yang ingin sebenarnya kita inginkan dalam hidup kita. Rebut kembali peran utama itu!!!.

*** 

Tetapi kita sering sekali didera kebingungan untuk mengambil keputusan. Dari pengalaman, saya belajar bagaimana cara mengambil keputusan yang terbaik dalam hidup ini. Yang pertama yang saya lakukan adalah membuat simple question kepada diri sendiri, “apa sih sebenarnya yang kamu mau?”, lalu saya ungkapkan apa yang saya iginkan itu dengan untaian tulisan, bukan di angan-angan saja, saya ikat, saya olah, saya beri makna, saya beri rasa apa yang saya inginkan itu. Sehingga kita benar-banar mengetahui apa sih yang sebenarnya kita inginkan dalam hidup ini. Bukan hanya menjalankan aktivitas dan rutinitas keseharian saja sambil menunggu ajal, ketika malaikat maut sudah datang menjemput setidaknya kita tahu apa yang kita inginkan, bukan ekspektasi orang terhadap kita. Setelah saya tulis, saya amati, saya buat rincian perencanaan bagaimana keinginan itu bisa terwujud.

Tapi ada yang sangat penting di atas keinginan itu, yaitu jika kita sudah mengetahui apa yang kita inginkan, apakah keinginan itu disukai Allah?? Sudahkah terbebas dari keinginan penilaian mahluk?? Dan apapun hasilnya nanti yang terjadi, cocok atau tidaknya keinginan yang kita harapkan dengan kenyataan. Itulah yang menjadi pembelajaran kehidupan. Sekuat apapun kita mengetahui keinginan dari diri, mencoba sekuat tenaga mewujudkannya, tapi ada yang lebih berkuasa untuk menetapkan segala sesuatu. Dan saya yakini apapun yang jadi keputusanNya itulah yang terbaik dari pada keputusan yang saya inginkan. Saya belajar menerima semua keputusanNya, karena jika saya tidak mau menerima, atau tetap bersikeukeuh dengan keinginan yang ingin saya ambil, toh tanpa izinNya tanpa kehendakNya tidak akan terjadi. Mau ikhlas atau tidak ikhlas dengan segala ketetapanNya tetap saja ketetapanNya yang akan terjadi, jadi tak ada pilihan lain bagi saya untuk terus belajar ikhlas, belajar memutuskan harapan dari mahluk.


***


So, kehidupan ini kita lah yang menjalankanya, setiap detik kita dihadapkan dengan berbagai keputusan yang harus kita ambil, janganlah mengambil keputusan hanya karena ekspektasi orang terhadap diri kita, kita harus mengetahui apa yang sebenarnya kita inginkan dalam keputusan itu. Dan yang paling terpenting jika keputusan atas keiniginan sudah kita tentukan, ada yang maha menetapkan yang lebih sempurna pengetahuannya dibanding diri kita sendiri. ikhlaslah.... tutuplah halaman itu.

  
“Hidup bukanlah piihan, tapi hidup adalah keputusan.” - Yulianti Az-zukhruf.